Perjalanan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI) merupakan catatan penting dalam pengembangan keilmuan Sosiologi Agama di lingkungan PTKIN. Inisiatif pembentukan asosiasi ini dimulai pada tahun 2012 oleh tiga program studi pelopor, yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, dan IAIN Ambon. Ketiganya membentuk sebuah konsorsium nasional yang saat itu dipimpin oleh Dr. Masroer, S.Ag., M.Si dari UIN Sunan Kalijaga. Transformasi kelembagaan terjadi pada tahun 2016, ketika konsorsium ini secara resmi berganti nama menjadi ASAGI.
Selama lebih dari tujuh tahun, ASAGI telah berkembang menjadi forum keilmuan yang mengonsolidasikan eksistensi dan penguatan Prodi Sosiologi Agama di berbagai PTKIN. Hingga tahun 2019, tercatat 15 program studi dari seluruh Indonesia menjadi anggota aktif, di antaranya berasal dari UIN Sunan Kalijaga, UINSU Medan, UIN Ar-Raniry Aceh, IAIN Palopo, IAIN Tulungagung, hingga STAIN Bengkalis.
Komitmen ASAGI untuk mendorong pertumbuhan keilmuan Sosiologi Agama diwujudkan melalui berbagai kegiatan ilmiah, salah satunya Konferensi Sosiologi Agama yang telah memasuki penyelenggaraan kedua. Forum ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran gagasan akademik, tetapi juga momentum konsolidasi organisasi. Pada konferensi tahun 2019 yang digelar di UIN Sunan Kalijaga, dilakukan pembaruan struktur organisasi serta pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Selain itu, ASAGI juga telah mengantongi akta notaris dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai bentuk legalitas kelembagaan.Dalam sidang pleno yang dilaksanakan pada 27 Juli 2019 di Balai Timoho Yogyakarta, Dr. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum. terpilih sebagai Ketua ASAGI menggantikan Dr. Masroer. Prosesi serah terima kepemimpinan ini menandai fase baru bagi ASAGI dalam memperkuat peran strategisnya sebagai asosiasi ilmiah yang berfokus pada pengembangan Sosiologi Agama di Indonesia.

